EINSTEIN
Albert
Einstein adalah tokoh ilmuwan Fisika yang tak asing lagi. Beliau adalah
seorang soko guru Fisika terkemuka. Khususnya dalam Teori
Relativitasnya.
Kehidupan
Albert Einstein memiliki suatu nilai yang dramatis dan penuh dengan
kejutan. Albert Einstein adalah warga Jerman dari keluarga Yahudi, namun
walaupun demikian beliau membenci arang – orang Jerman.
Beliau
adalah orang Yahudi yang tidak memenuhi ketekunan dan keteguhan dalam
tata cara kehidupan Yahudi bahkan tidak berpengaruh pada lingkungannya.
Albert Einstein ini dididik oleh keluarga yang memisah dari jalur
tradisional syariah Yahudi, bahkan ia dimasukkan dalam sekolah dasar
katolik. Einstein adalah seorang pasifis, pejuang perdamaian dunia,
tetapi juga mendorong orang untuk mengangkat senjata nuklir; ia adalah
orang zionis yang menginginkan terciptanya perdamaian bagi orang – orang
Arab.
Albert
Einstein lahir di kota Ulm, kota di tepi sungai Donau di Jerman,
sedangkan orang tuannya berasal dari kota Buchau, kota kecil yang
terletak di antara danau Contance dan Ulm. Ia lahir pada tanggal 14
maret 1879. Ayahnya, bernama Herman Einstein dan ibunya bernama Paulina
Koch. Ayah beliau adalah seorang yang sangat ramah, lembut dan
bijak,ringan hati, tetapi tidak mudah untuk di tundukkan begitu saja. Ia
membuka bengkel listrik dan rekayasa. Sedangkan ibu beliau adalah
seorang yang lembut dan memiliki kecintaan pada musik dan
sastra, dan memiliki pengetahuan yang lebih tinggi dari pada suaminya.
Ia berambisi yang mencita – citakan anaknya sebagai ahli sains yang
jenius.
Einstein
mempunyai kakak yaitu Jacob Einstein dan adik perempuannya yang sangat
ia sayangi Albert Maya, bahkan rasa kehilangan ketika adiknya meninggal
begitu mendalam melebihi sewaktu istri pertamanya meninggal. Karena
istri pertamanya Mileva (teman di universitasnya) yang
berasal dari serbia meninggal, ia menikah kembali, istri keduanya Elsa.
Ia mempunyai anak yaitu Hans Albert yang suka berbicara sains dan Nathan
yang suka berbicara politik. Ia juga memilki anak tiri yaitu Margot
yang lumpuh.
Albert Einstein sangat kuat ingatannya mengenai perkembangan sains
dari anak – anak hingga dewasa, tetapi sulit mengingat pengalamannya
sewaktu masih kecil atau remaja. Masa- masa mahasiswa Einstein biasa
saja, ia tidak mempermasalahkan pakaiannya, kebiasaannya tidak
konvensional, hingga ada suatu cerita walaupun ia benci Gymnasium yang
Otoriter itu tapi ia masih ingat seorang guru yang baik hati kepadanya,
maka setelah ia berhasil menjadi orang besar karena penemuannya itu, ia
menyempatkan datang kerumah gurunya. Tetapi karena pakaiannya yang
amburadul, ketika bertamu dengan gurunya, ia dianggap sebagai pengemis
jalanan sehingga akhirnya dia pulang dengan penuhkecewa. Selain
penampilanya ia juga memiliki sifat pelupa. Pernah ia lupa membawa kunci vilanya pada saat akan berbulan madu.
“ untung kepala suamiku tertancap kuat, kalau tidak ia akan meninggalkan kepalanya di Leipzig” kata Elsa istrinya.
Selain itu ia juga sering lupa membawa kunci rumah bila ia bepergian.
Dalam
kehidupan awal Einstein ia tidak mengalami kegersangan sebagai anak
jenius, tetapi memiliki kelemahan dalam hal lambat berbicara, bahkan
sampai umur 9 tahun dia masih lambat berbicara, dan pada waktu masa
mudanya, beliau kalau di tanya selalu menjawab dengan keragu- raguan ,
sehingga Herman Einstein (ayahnya) sangat cemas kalau Einstein jadi anak
terbelakang , hingga pernah ia bertanya kepada kepala sekolahnya tentang profesi apa yang cocok untuk Einstein, dengan enteng sang kepala sekolah menjawab bahwa Einstein tidak bakal mencapai sukses di bidang apapun. Bahkan Einstein tidak percaya bagaimana bisa kalau dirinya yang mengembangkan teori relativitas. Pada usia muda ia baru memikirkan tentang problema – problema ruang dan waktu yang berkembang menjadi teori relativitas tersebut.
Sejak
umur lima tahun sampai sepuluh tahun dia belajar di sekolah Katolik
didekat rumahnya, berhubung sekolah Yahudi terlalu jauh dari rumahnya. Albert
Einstein berpendapat bahwa dirinya tidak memiliki bakat khusus tetapi
ia memiliki sifat ingin tahu. Kejutan pertama kali yang di terima
Einstein menyangkut perkembangan intelektualnya adalah pada saat ia
berusia lima tahun pada saat ia sakit ia diberi hadiah oleh ayahnya
berupa kompas saku. Yang mengesankan bagi dia adalah jarum besinya yang
selalu menunjuk arah yanng sama kemanapun kotaknya di putar.
Sejak usia
enam tahun ia mulai belajar main biola, yang waktu itu hanya sekedar
ketekunan bukan inspirasi. Baru kemudian umur tujuh tahun, atas bantuan
Mozart ia mulai menyukai struktur matematikal musik terutama biola.
Kejutan yaang kedua mengenai perkembangan intelektualnya yaitu pada saat
pamannya Jacob ahli rekayasa suara, dapat membuat beliau tertarik pada
matematika, selain itu adalah kakak lelaki ibu Albert Casar Koch yang membawakan beliau buah tangan atas kunjungannya, yaitu berupa model mesin uap.
Pada umur
9 tahun ia di alihkan ke sekolah Gymnasium. Ia sangat membenci
Gymnasium karena kedisiplinan peraturan dalam bentuk otoritas pendidikan
yang menurutnya hanya menimbulkan ketakutan, kepaksaan, dan artifisial
yang dapat menghancurkan cita rasa dan kepercayaan diri para murid.
Otoritas dari Gymnasium mengajarkan ia untuk bersikap skeptif yang
menyuburkan sikap selidiknya yang radikal, sesuatu yang esensial buat
ahli sains.
Pada
usia 15 tahun keluarga Einstein pindah ke Italia, tetapi ia di tinggal
di Gymnasium, karena orangtuanya berharap ia segera menyelesaikan
pendidikannya dengan harapan bisa menjadi insinyur elektro. Tetapi
akhirnya Albert gabung bersama orangtuanya di Italia dan keluar dari
Luitpold Gymnasium tanpa mengambil ijazah, yang kemudian pada usia 16
tahun ia meneruskan pendidikannya di Zurich,Swiss yaitu sekolah tinggi
politeknik yang tanpa memakai ijazah Gymnasium tetapi melalui dengan
ujian masuk. Pendidikan di politeknik ini ditempuh 4 tahun agar mencapai anak tangga terendah jenjang profesi guru.
Pada waktu muda Einstein
adalah juga seorang pria yang mempunyai kharisma bagi wanita dan ia
sangat senang bila berada didekat wanita. Tubuh yang serasi dengan
rambutnya yang hitam lebat berombak, matanya yang lebar bercahaya dan
tindak tanduknya yang bebas yang merupakan daya tariknya. Banyak wanita
yang senang bersamanya apalagi mendengarkan ia bermain biola. Einstein
tidak tertarik pada wanita intelektual tetapi rasa kasihan yang selalu
membuatnya tertarik pada wanita yang bekerja fisik.
Pada
usia 22 tahun, di universitas Munich ada yang memulai karya penting
yaitu Max Karl Ernest Ludwig Planck, yang memberikan suatu perkembangan
revolusioner dari teori kuantum Planck sendiri, hal inilah yang memacu
semangat Einstein dalam ketekunan, kritis dan penuh teka – teki.
Sehingga setelah 7 tahun yaitu dari umur 15 tahun sampai 22 tahun di
Swiss akhirnya ia memutuskan kembali ke Jerman yang di bencinya.
Akhirnya dari sinilah dia berusaha menyelidiki problema ruang waktu dan
melahirkan teori relativitas. Hanya sayang apa yang dikatakan terakhir
kalinya oleh pemikir besar ini tidak di tahu karena perawat yang
menungguinya tidak paham bahasa Jerman.
0 komentar:
Posting Komentar